Posted by : onebenx.blogspot.com Minggu, 25 November 2012


Band ini mengawali karir dari bawah. Sekarang pun memang belum ada di atas. Berawal dari ajakan salah seorang personilnya (sebut saja Agung) untuk membuat versi band dari lagu-lagu karangannya kepada seorang personil lain (sebut saja Kasoghie) yang sebenarnya sudah punya band beraliran metal cadas.
Setelah Agung sempat memaksa temannya untuk membubarkan saja band metalnya, namun gagal, akhirnya Agung pun menerima untuk di posisikan sebagai side-job dari bandnya Kasoghie. 

Tak lama pun Agung memperdengarkan lagu-lagu gubahannya. Sempat menganggap bahwa lagu yang dinyanyikan Agung adalah lagu Jepang, Kasoghie pun sadar bahwa, kok, liriknya terdengar seperti lagu-lagu di kondangan temannya yang orang Sunda? Dengan sedikit rasa iba, karena sepertinya sudah tidak ada lagi yang mau nge-band sama Agung, Kasoghie pun meng-iya-kan ajakan Agung.
Cukup dibingungkan dengan siapa saja yang akan diajak bergabung, akhirnya, dari pada pusing, diajaklah teman-teman band metal cadas Kasoghie. Untungnya, Bagas, Alit, dan Sigit pada mau. Terbentuklah band ini.
Sempat bernama Japanisun, band ini pun, tanpa ritual membagikan beras-meras-beras-putih, mengganti namanya menjadi Jafunisun. Cuma beda dua huruf memang. Tapi kan lumayan.
Sempat membuat dua buah video klip dari singel “Kuring Bogoh ka Manehna” dan “Ti Soreang ka Kopo”, mereka pun meng-upload hasilnya ke Youtube. Dengan sedikit paksaan bernada ancaman kepada teman-teman, keluarga, dan kolega, untuk melihat karya mereka, Jafunisun pun meraup banyak perhatian hanya dalam tempo waktu dari-siang-ke-sore.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Translate

CATEGORY

Blogroll

VSI

Onebenx. Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © OneBenx's blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -